Kamis, 08 Oktober 2015

sepenggal kisah sedih

PADA SENJA SUATU HARI DISEBUAH PEMAKAMAN BERDIRI SEORANG IBU DAN ANAK............
anak : bu, kenapa ayah cepat sekali meninggalkan kita?
ibu : itu semua sudah takdir nak.
anak : kenapa sih ayah mau mengorbankan nyawanya untuk negara
bukan untuk kita.
ibu : tidak nak, itu salah. ayahmu berkorban untuk kita lewat
pengabdiannya kepada negara.
anak : klo begitu kenapa negara seolah tak peduli dgn pengabdian ayah.
ibu : itulah tentara nak, jika dia salah akan di hujat terus.... namun jika
dia meninggal. penghormatannya hanya sampai liang lahat
selebihnya kita lah yang selalu mengenang.
anak : kasihan ayah ya bu?
ibu : tidak nak, justru ayah disana kasihan sama kita. karena semenjak
dia meninggalkan kita, kita harus bertahan hidup dengan
sisa sisa perjuangan ayahmu.
anak : iya bu, rumah dinas yg ditinggalkan ayah pun sudah di sita.
ibu : karena itu seandainya nanti kamu besar dan jadi pemimpin,
perhatikan siapa yang pengorbanannya lebih besar dialah yang
harus diperhatikan, jika dia mengorbankan nyawanya untuk
negara maka negara juga harus berkorban untuk keluarganya.
jangan ukur manusia dari tanggung jawabnya tpi ukurlah manusia
dari pengorbanannya. karena siapa saja bisa diberi tanggung
jawab tanpa harus melihat pertanggung jawabanya , apakah dia
mampu atau tidak. karena orang yg diberi tanggung jawab adalah
perintah sedang orang yang berkorban adalah dia yang bisa.
anak : baik bu, semoga kelak akan ada yang orang yang membuatkan
batu nisan untuk ayah. meski itu bukan dari negara setidaknya
ada orang yg masih mau mengenang ayah. amin.

thanks for comment
EmoticonEmoticon