orochimaru - seorang polisi berpangkat brigadir sedang mengatur lalu lintas sebut saja namanya pak jono. setiap pagi hari sebelum jam 7 .00 wib beliau sudah berada di persimpangan guna mengatur lalu lintas yang mayoritas pengguna jalannya anak anak sekolah SLTA. pak jono kebetulan mempunyai anak laki laki yang bernama anto dan sekolah tidak jauh dari tempat biasa mengatur lalu lintas. anto berangkat sekolah dengan menggunakan sepeda motor tanpa menggunakan helm, karena mentang mentang bapaknya seorang polisi dia berani agar di lihat teman temannya hebat.
sebenarnya pak jono sudah sering memarahi dan memberikan sebuah perhatian khusus namun tidak pernah didengar, beliau berfikir perhatian orang tuanya tidak pernah di dengar karena lebih memilih pengaruh lingkungan yang dia ikuti. setiap dia melewati persimpangan yang di jaga oleh pak jono, beliau selalu ditegur dan dipanggil namun selalu di indahkan, sampai terkadang pak jono malu dengan orang orang, bagai mana dia bisa mendisiplinkan orang dan menyuruh orang untuk taat peraturan sedang orang yang setiap hari selalu satu rumah saja tidak mau mengikuti aturannya.
anto tersentak kaget ketika kepala sekolah memanggilnya melalui guru kelasnya, disepanjang lorong sekolah anto berfikir masalah yang mana lagi yang di dengar kepala sekolah sampai harus dipanggil menghadap lagi setelah masalah perkelahian kemarin. setalah masuk keruang kepala sekolah anto dipersilahkan duduk dalam hatinya " mengapa bapak kepala sekolah terlihat baik " . "anto bapak mau menyampaikan sesuatu kamu harus sabar dan tawakal, karena sekarang sudah tidak ada lagi yang bisa mendidikmu diruma kecuali ibumu yang sedang sakit. " maksud bapak" tanya anto kepada kepala sekolah. " anto, saya turut berduka cita , bapakmu meninggal tadi pagi karena kecelakaan" .
hari hari berlalu, kini anto harus hidup tanpa bapak , dia mulai merindukan seorang bapak yang dulu biasanya sebelum pagi selalu disiapin helm untuk mengendarai motor walaupun sesudah itu helmnya sama anto dimasukan ke bagasi motor.
anto berhenti disebuah persimpangan lampu merah tempat biasanya almarhum bapaknya mengatur lalu lintas setiap pagi hari. sambil menunggu lampu hijau anto melamun sambil membayangkan ayahnya berdiri di sudut jalan. kadang bapaknya sambil memainkan matanya seolah olah menyampaikan bahwa helmnya suruh di pakai namun antonya pura pura tidak tau.
hampir tiap berangkat ke sekolah anto selalu melamun di persimpangan lampu merah, " disudut jalan itulah bapak biasa berdiri " dalam hati anto berbicara. namun ada sesuatu yang menarik perhatian anto yaitu kamera cctv yang di pasang di pos polisi yang mengarah pada jalan dan tempat bapak biasa berdiri.
pulang sekolah anto menghampiri pos polisi tersebut dan menemui bapak polisi yang jaga hari itu di dalam pos tersebut. " pagi pak? " tanya anto, " saya anak dari pak jono yang meninggal satu minggu lalu". pak polisi itupun menjawab " oh, ada apa dek? apa ada yang bisa saya bantu". "bolehkah saya melihat rekaman cctv sewaktu bapak saya ditabrak" jawab anto. "oh boleh nanti malam kamu ke polres kebetulan malam ini saya jaga disana".
malam harinya anto mendatangi kantor polisi tempat bapaknya dulu berdinas. dia memasuki polres setelah ijin sama yang jaga bahwa mau ketemu sama pak rahmat. sesampainya diruangan pak rahmat anto dipersilahkan duduk. kemudian pak rahmat menjelaskan kejadian waktu bapaknya anto ditabrak. " bapakmu merupakan anggota terbaik di polres sini, waktu itu ada seorang pengendara sepeda motor yang tidak memakai helm kemudian pak jono bermaksud menghampirinya nemun keburu anak tersebut kabur, padahal saya tau pak jono waktu itu hendak menegur karena tidak jauh satu kilometer ada razia gabungan. dia berfikir mempunyai anak laki laki seusia anak tersebut jika ditilang gara gara kenakalan anak pak jono kasihan orang tuanya. nah sewaktu pak jono melangkah tiba tiba seseorang menabrak mnggunakan mobil sehingga pak jono terluka parah dan akhirnya meninggal, itulah panjang lebar kejadian waktu itu " . anto menghela nafas panjang dan terdiam sesaat kemudian dia menanyakan rekaman cctv tersebut.
mata anto tidak dapat berkedip saat detik detik bapaknya ditabrak, " sebentar pak bisa di ulang anak yang tidak pakai helm tadi". anto meneteskan air mata. " pak terima kasih sudah mengijinkan saya melihat rekaman tersebut saya pamit dulu, kasihan ibu dirumah sendirian".
disepanjang jalan tak henti hentinya air mata anto mengalir, seakan ingin teriak kuat kuat memanggil bapaknya yang sudah di alam kubur sana. " maafkan aku pak, anakmu yang tidak pernah menghargai pekerjaan orang tuanya. begitu peduli engkau begitu sayang engkau sama anakmu yang selama ini menyusahkanmu , bahkan sampai bapak meninggal pun aku yang menyebabkannya" .
(menyesali sesuatu yang berlalu menjadikan pelajaran yang sulit untuk dilupakan)
sebenarnya pak jono sudah sering memarahi dan memberikan sebuah perhatian khusus namun tidak pernah didengar, beliau berfikir perhatian orang tuanya tidak pernah di dengar karena lebih memilih pengaruh lingkungan yang dia ikuti. setiap dia melewati persimpangan yang di jaga oleh pak jono, beliau selalu ditegur dan dipanggil namun selalu di indahkan, sampai terkadang pak jono malu dengan orang orang, bagai mana dia bisa mendisiplinkan orang dan menyuruh orang untuk taat peraturan sedang orang yang setiap hari selalu satu rumah saja tidak mau mengikuti aturannya.
anto tersentak kaget ketika kepala sekolah memanggilnya melalui guru kelasnya, disepanjang lorong sekolah anto berfikir masalah yang mana lagi yang di dengar kepala sekolah sampai harus dipanggil menghadap lagi setelah masalah perkelahian kemarin. setalah masuk keruang kepala sekolah anto dipersilahkan duduk dalam hatinya " mengapa bapak kepala sekolah terlihat baik " . "anto bapak mau menyampaikan sesuatu kamu harus sabar dan tawakal, karena sekarang sudah tidak ada lagi yang bisa mendidikmu diruma kecuali ibumu yang sedang sakit. " maksud bapak" tanya anto kepada kepala sekolah. " anto, saya turut berduka cita , bapakmu meninggal tadi pagi karena kecelakaan" .
hari hari berlalu, kini anto harus hidup tanpa bapak , dia mulai merindukan seorang bapak yang dulu biasanya sebelum pagi selalu disiapin helm untuk mengendarai motor walaupun sesudah itu helmnya sama anto dimasukan ke bagasi motor.
anto berhenti disebuah persimpangan lampu merah tempat biasanya almarhum bapaknya mengatur lalu lintas setiap pagi hari. sambil menunggu lampu hijau anto melamun sambil membayangkan ayahnya berdiri di sudut jalan. kadang bapaknya sambil memainkan matanya seolah olah menyampaikan bahwa helmnya suruh di pakai namun antonya pura pura tidak tau.
hampir tiap berangkat ke sekolah anto selalu melamun di persimpangan lampu merah, " disudut jalan itulah bapak biasa berdiri " dalam hati anto berbicara. namun ada sesuatu yang menarik perhatian anto yaitu kamera cctv yang di pasang di pos polisi yang mengarah pada jalan dan tempat bapak biasa berdiri.
pulang sekolah anto menghampiri pos polisi tersebut dan menemui bapak polisi yang jaga hari itu di dalam pos tersebut. " pagi pak? " tanya anto, " saya anak dari pak jono yang meninggal satu minggu lalu". pak polisi itupun menjawab " oh, ada apa dek? apa ada yang bisa saya bantu". "bolehkah saya melihat rekaman cctv sewaktu bapak saya ditabrak" jawab anto. "oh boleh nanti malam kamu ke polres kebetulan malam ini saya jaga disana".
malam harinya anto mendatangi kantor polisi tempat bapaknya dulu berdinas. dia memasuki polres setelah ijin sama yang jaga bahwa mau ketemu sama pak rahmat. sesampainya diruangan pak rahmat anto dipersilahkan duduk. kemudian pak rahmat menjelaskan kejadian waktu bapaknya anto ditabrak. " bapakmu merupakan anggota terbaik di polres sini, waktu itu ada seorang pengendara sepeda motor yang tidak memakai helm kemudian pak jono bermaksud menghampirinya nemun keburu anak tersebut kabur, padahal saya tau pak jono waktu itu hendak menegur karena tidak jauh satu kilometer ada razia gabungan. dia berfikir mempunyai anak laki laki seusia anak tersebut jika ditilang gara gara kenakalan anak pak jono kasihan orang tuanya. nah sewaktu pak jono melangkah tiba tiba seseorang menabrak mnggunakan mobil sehingga pak jono terluka parah dan akhirnya meninggal, itulah panjang lebar kejadian waktu itu " . anto menghela nafas panjang dan terdiam sesaat kemudian dia menanyakan rekaman cctv tersebut.
mata anto tidak dapat berkedip saat detik detik bapaknya ditabrak, " sebentar pak bisa di ulang anak yang tidak pakai helm tadi". anto meneteskan air mata. " pak terima kasih sudah mengijinkan saya melihat rekaman tersebut saya pamit dulu, kasihan ibu dirumah sendirian".
disepanjang jalan tak henti hentinya air mata anto mengalir, seakan ingin teriak kuat kuat memanggil bapaknya yang sudah di alam kubur sana. " maafkan aku pak, anakmu yang tidak pernah menghargai pekerjaan orang tuanya. begitu peduli engkau begitu sayang engkau sama anakmu yang selama ini menyusahkanmu , bahkan sampai bapak meninggal pun aku yang menyebabkannya" .
(menyesali sesuatu yang berlalu menjadikan pelajaran yang sulit untuk dilupakan)
1 komentar so far
http://detik206.blogspot.com/2017/05/wow-keren-mengintip-salah-satu-koleksi.html
http://beritadomino2o6.blogspot.com/2017/05/ini-3-hal-yang-anda-perlu-ketahui.html
http://marimenujudomino206.blogspot.com/2017/05/sedang-tren-wanita-panjang-kan-bulu.html
http://jutawandomino206.blogspot.com/2017/05/penampakan-ular-piton-setelah-usai.html
HALLO TEMAN-TEMAN DAFTARKAN SEGERA DIDOMINO206.COM JUDI ONLINE TEPERCAYA & AMAN 100% !
SANGAT MUDAH MERAIH KEMENANGAN TUNGGU APALAGI AYO BURUAN DAFTARKAN:)
UNTUK PIN BBM KAMI : 2BE3D683
thanks for comment
EmoticonEmoticon